debian ZakariaMustin

Konsep kerja

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2-0q1Ck_zq1xj4YphtpsgYy-K-iI-ceDs3neX20mQQbKJ6KXuK9p_g1Jbynle9tdT4r2aPXleDW6wSAbEhgUNxljyxUQi8reB3TI-cg4pmpTESlN10sIIRPYsABrwl2FqZjyM-JdKjv4/s1600/pengertian+VPN.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2-0q1Ck_zq1xj4YphtpsgYy-K-iI-ceDs3neX20mQQbKJ6KXuK9p_g1Jbynle9tdT4r2aPXleDW6wSAbEhgUNxljyxUQi8reB3TI-cg4pmpTESlN10sIIRPYsABrwl2FqZjyM-JdKjv4/s1600/pengertian+VPN.png" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">VPN Menghubungkan PC 
dengan jaringan publik atau internet namun sifatnya privat, karena 
bersifat privat maka tidak semua orang bisa terkoneksi ke jaringan ini 
dan mengaksesnya. Hal ini di lakukan untuk menjaga kemanan dalam 
pertukaran data atau informasi.</span><br />
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b><span style="font-size: medium;">Konsep kerja</span></b>
 VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai 
penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini<br /><br /><i>internet <—> VPN Server <—-> VPN Client <—-> Client</i><br /><br />bila digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan jaringan internet maka seperti ini: </span><br />
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><i>Komputer A <—> VPN Clinet <—> Internet <—> VPN Server <—> VPN Client <—> Komputer B</i><br /><br />Jadi semua koneksi diatur oleh VPN Server sehingga dibutuhkan kemampuan VPN Server yang memadai agar koneksinya bisa lancar.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<h2>
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Fungsi VPN</span></b></h2>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Teknologi VPN atau virtual Private Network mempunyai tiga fungsi utama yaitu </span></div>
<h3>
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1. Confidentially (Kerahasiaan)</span></b></h3>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Teknologi VPN merupakan 
teknologi yang memanfaatkan jaringan publik yang tentunya sangat rawan 
terhadap pencurian data. Untuk itu, VPN menggunakan metode enkripsi 
untuk mengacak data yang lewat. Dengan adanya teknologi enkripsi itu, 
keamanan data menjadi lebih terjamin. Walaupun ada pihak yang dapat 
menyadap data yang melewati internet bahkan jalur VPN itu sendiri, namun
 belum tentu dapat membaca data tersebut, karena data tersebut telah 
teracak. Jadi, confidentially ini dimaksudkan agar informasi yang 
ditransmisikan hanya boleh diakses oleh sekelompok pengguna yang berhak.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<h3>
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">2. Data Integrity (Keutuhan Data)</span></b></h3>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ketika melewati jaringan
 internet, sebenarnya data telah berjalan sangat jauh melintasi berbagai
 negara. Pada saat perjalanan tersebut, berbagai gangguan dapat terjadi 
terhadap isinya, baik hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang 
yang tidak seharusnya. Pada VPN terdapat teknologi yang dapat menjaga 
keutuhan data mulai dari data dikirim hingga data sampai di tempat 
tujuan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<h3>
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">3. Origin Authentication (Autentikasi Sumber)</span></b></h3>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Teknologi VPN memiliki 
kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim 
data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap 
semua data yang masuk dan mengambil informasi dari sumber datanya. 
Kemudian, alamat sumber data tersebut akan disetujui apabila proses 
autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang 
dikirim dan diterima berasal dari sumber yang seharusnya. Tidak ada data
 yang dipalsukan atau dikirim oleh pihak-pihak lain.</span><br />
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">VPN ini sering digunakan
 oleh perusahaan untuk menjaga kerahasiaan data atau informasi penting 
yang dimiliki perusahaan tersebut selain karena penggunaanya mudah , 
biaya yang dikeluarkan pun tidak begitu besar. sekian sedikit penjelasan
 tentang VPN , jika ada kesalahan atau kekurangan jangan sungkan utnuk 
memeberi komen dibawah. </span></div>
<div>
<a href="https://www.blogger.com/goog_1469146393"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></a></div>
<div>
<a href="https://www.blogger.com/goog_1469146393">
</a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="http://www.it-jurnal.com/2015/01/pengertian-vpn-virtual-private-network.html">http://www.it-jurnal.com/2015/01/pengertian-vpn-virtual-private-network.html</a></span></div>
</div>

Konsep kerja

VPN Menghubungkan PC dengan jaringan publik atau internet namun sifatnya privat, karena bersifat privat maka tidak semua orang bis...

Pengertian VPN (Virtual Private Network)

ilmu komputer zakaria 0 17:19

</div>
<div class="post-info" style="border-bottom: none !important; border-top: none !important; margin: 0 0 15px 0 !important; padding: 0 0 0 0 !important;">
<br /></div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-6263767823664581796" itemprop="articleBody">
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinvzIr-VMbGYnn_AFgpmnKE0ZsKKNlIo_gjzDrc-tevScXWKjFmCa4ey29mp5CMOfzOAMI7X4Sos-T5_uld_YFryM_tGw4HwOXCc7hvEiI269AkZB9b6IK1zIlPePkN1YlHA-lpz1G7kE/s1600/Pengertian+VPN+(Virtual+Private+Network)+-+Transiskom.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pengertian VPN (Virtual Private Network)" border="0" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinvzIr-VMbGYnn_AFgpmnKE0ZsKKNlIo_gjzDrc-tevScXWKjFmCa4ey29mp5CMOfzOAMI7X4Sos-T5_uld_YFryM_tGw4HwOXCc7hvEiI269AkZB9b6IK1zIlPePkN1YlHA-lpz1G7kE/s1600/Pengertian+VPN+(Virtual%2BPrivate%2BNetwork)%2B-%2BTransiskom.png" title="Pengertian VPN (Virtual Private Network)" width="400" /></a></div>
<br />
VPN atau Virtual Private Network adalah suatu koneksi antara satu 
jaringan dengan jaringan lainnya secara privat melalui jaringan publik 
(Internet). VPN disebut <u><i>Virtual network</i></u> karena menggunakan jaringan publik (Internet) sebagai media perantaranya alias bukan koneksi langsung. Dan disebut <i><u>Private network</u></i><br />
karena jaringannya bersifat privat, dimana hanya orang tertentu saja 
yang bisa mengaksesnya. Data yang dikirimkan pun terenkripsi sehingga 
aman dan tetap rahasia meskipun dikirim melalui jaringan publik.<br />
<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
<b><span style="font-size: medium;">Cara Kerja VPN</span></b></h2>
Cara kerja  VPN ibarat seperti membuat jaringan di dalam jaringan atau 
biasa disebut tunneling (membuat terowongan). Tunneling adalah suatu 
cara untuk membuat jalur koneksi secara privat dengan menggunakan 
infrastruktur jaringan lain. Pada dasarnya VPN juga membutuhkan sebuah 
server sebagai penghubung dan pengatur antar client. Ilustrasinya 
seperti gambar/video dibawah ini:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEykzJk3u6_juXA8y2TZfVZCFUZKsHa8AiKJYVDT0M7k1ngWxnafO0YOXslc8VGx-TuuH-FzHi4qBKC5F_oYILrR1Gdj9GoTuDaPwqtmXrUasyFTpEtimoCqkFFwPd-Ybf6rEKn5p1UsY/s1600/Cara+Kerja+VPN+-+Transiskom.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cara Kerja VPN" border="0" height="60" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEykzJk3u6_juXA8y2TZfVZCFUZKsHa8AiKJYVDT0M7k1ngWxnafO0YOXslc8VGx-TuuH-FzHi4qBKC5F_oYILrR1Gdj9GoTuDaPwqtmXrUasyFTpEtimoCqkFFwPd-Ybf6rEKn5p1UsY/s1600/Cara+Kerja+VPN+-+Transiskom.jpg" title="Cara Kerja VPN" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<center>
</center>
<center>
</center>
<center style="text-align: left;">
<h2 style="text-align: left;">
<b><span style="font-size: medium;"><br /></span></b></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<b><span style="font-size: medium;">Kelebihan VPN</span></b></h2>
VPN memungkinkan karyawan/pengguna untuk terkoneksi dengan jaringan 
internal kantornya dari manapun diseluruh dunia, yang penting terhubung 
dengan internet.</center>
<center style="text-align: left;">
</center>
<center style="text-align: left;">
</center>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><b>Efektif dan Efisien</b></span></div>
Waktu yang dibutuhkan untuk menghubungkan jaringan kantor-kantor cabang 
ke jaringan kantor pusat lebih lebih cepat, karena hanya dengan 
menyediakan akses internet di kantor-kantor cabang otomatis kantor 
cabang tersebut bisa langsung dikoneksikan ke jaringan di kantor pusat. 
Sedangkan penggunaan leased line sebagai WAN akan membutuhkan waktu yang
 lama untuk membangun jalur koneksi khusus dari kantor cabang yang baru 
dengan perusahaan induknya. Dengan demikian penggunaan VPN secara tidak 
langsung akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.<br />
<br />
<b>Hemat Biaya</b><br />
Penggunaan VPN dapat mengurangi biaya operasional, karena VPN 
menggunakan infrastruktur jaringan publik yang sudah ada, sehingga tidak
 perlu membangun infrastruktur jaringan yang baru.<br />
<br />
<b>Meningkatkan Skalabilitas</b><br />
Penggunaan VPN akan meningkatkan skalabilitas. Ketika Perusahaan 
 berkembang dan membuat kantor cabang baru dibeberapa tempat akan lebih 
 terhubung dengan jaringan lokal kantor pusat.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
 </div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<a href="http://www.transiskom.com/2014/10/pengertian-vpn-virtual-private-network.html">http://www.transiskom.com/2014/10/pengertian-vpn-virtual-private-network.html</a> </div>
</div>
</div>

Pengertian VPN (Virtual Private Network)

VPN atau Virtual Private Network adalah suatu koneksi antara satu jaringan dengan jaringan lainnya secara privat melalui jarin...

Membuat user hostspot bandwith

ilmu komputer zakaria 0 22:11

<div align="justify">
Hotspot system, terkenal dengan fitur "plug n play" akses nya, sederhana dan 
mudah dalam melakukan konfigurasi, apalagi di Mikrotik sudah disediakan 
<em>wizard</em>-nya. Terdiri dari berbagai service yang diaktifkan sehingga tanpa
 setting tambahan pun Hotspot sudah dapat berjalan. Akan tetapi tentu 
admin jaringan harus tetap menjaga agar jaringan tetap aman namun tidak 
mengesampingkan kenyaman user dalam mengakses jaringan.</div>
<div align="justify">
Fitur apa saja yang bisa diterapkan pada Hotspot Mikrotik, sebelumnya sudah dibahas 
pada artikel <a href="http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=49" target="_blank">Fitur-Fitur Hotspot Mikrotik</a> . Kali ini, akan diberikan contoh dalam melakukan manajemen user hotspot, 
misalnya memberikan kebijakan yang berbeda untuk setiap user.</div>
<div align="justify">
Contoh kasus, Pada sebuah jaringan kampus, akan dibangun sebuah jaringan Hotspot. 
Rencananya akan dibuat 3 hotspot username, dimana masing-masing 
akan diberikan kebijakan yang berbeda.</div>
<ul>
<li>username=<strong>Dosen</strong>  -> Limitasi bandwidth share dengan Mahasiswa limit-at 512kbps dan max-limit 
1Mbps

</li>
<li>username=<strong>Mahasiswa</strong> -> Limitasi bandwidth share dengan Dosen dengan maksimal 512kbps . Tidak diijinkan 
melakukan akses ke Router

</li>
</ul>
<strong>User Profile</strong><br />

<div align="justify">
Untuk memberikan kebiijakan pada username yang telah kita buat, bisa kita tentukan 
dengan User Profile. Dengan kebutuhan kebijakan yang berbeda, maka pada contoh 
kasus ini kita akan membuat satu user profile untuk masing-masing username. </div>
<div align="justify">
Terdapat parameter-parameter yang bisa digunakan untuk menentukan kebijakan untuk 
Hotspot Client pada User Profile. Untuk beberapa kondisi , kebijakan tidak bisa 
langsung diatur pada User Profile, tetapi harus dikombinasikan dengan Fitur yang 
lain.

</div>
<strong>Limitasi Bandwidth</strong><br />

<div align="justify">
Limitasi Bandwidth per user bisa dilakukan langsung pada User Profile dengan 
mendefinisikan parameter <strong>Rate-Limit</strong>. Limitasi ini akan diberikan untuk masing-masing 
User. Misalnya, jika kita tentukan <strong>rate-limit=512k/512k</strong> berarti untuk masing-masing 
Hotspot Client yang menggunakan User Profile tersebut akan di-limit sebesar 512kbps.</div>
<div align="center">
<img alt="" height="281" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/User-Hotspot/UP.png" title="" width="369" />
</div>
<div align="justify">
Akan tetapi pada contoh kasus ini, akan diterapkan limitasi bandwidth share. 
Bandwidth 512k merupakan limitasi total untuk semua Hotspot Client yang Login 
menggunakan username yang sama. Untuk itu kita tidak bisa menentukan langsung 
pada user Profile tetapi harus dikombinasikan dengan fitur Mangle, dan kemudian 
dibuatkan queue berdasar penandaan packet dari mangle tersebut.

</div>
<div align="justify">
Pada User Profile terdapat parameter yang bisa digunakan untuk menentukan Packet-Mark 
Mangle yang secara otomatis akan digenerate pada saat Hotspot Client Login.</div>
<strong>Filtering/Blocking</strong><br />

<div align="justify">
Sesuai rencana awal, username=Mahasiswa hanya diperbolehkan untuk aktifitas ke 
internet saja, Sedangkan untuk akses ke router akan diblock. Kebijakan ini tidak 
bisa langsung diatur pada User Profile, 
tetapi harus dikombinasikan dengan Firewall Filter.

</div>
<div align="justify">
Dalam pembuatan Firewall Filter sebenarnya kita bisa langsung menggunakan src-addrress=IP 
Hotspot Client secara manual, tetapi konfigurasi ini terdapat kemungkinan tidak 
sesuai harapan 
ketika IP yang sudah didefinisikan, terpasang / diberikan ke Client yang lain 
oleh 
Hotspot System.</div>
<div align="justify">
Maka untuk kasus ini, digunakan parameter Incoming-Filter pada User-Profile barulah 
kemudian dikombinasikan dengan Firewall Filter.

</div>
<div align="justify">
<strong>Pengaturan User-Profile=Dosen
</strong></div>
<div align="center">
<img alt="" height="108" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/User-Hotspot/UP-Dos-Name.png" title="" width="393" /></div>
<div align="center">
Penentuan Nama Profile

</div>
<div align="center">
<img alt="" height="64" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/User-Hotspot/UP-Dos-SU.png" title="" width="393" /></div>
<div align="left">
<strong>Shared-Users</strong> digunakan untuk menentukan berapa banyak user yang bisa Login dengan 
username 
yang sama dalam waktu bersamaan.

</div>
<div align="center">
<img alt="" height="152" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/User-Hotspot/UP-Dos-IncomeFil.png" title="" width="393" /></div>
<ul>
<li>
<div align="justify">
<strong>Address-List</strong> : Pada saat Hotspot Client sudah Login , IP akan di masukkan pada 
address-list 
dengan nama yang sudah ditentukan

</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<strong>Incoming-Filter</strong> : Nama Chain Firewall Filter baru untuk traffic yang masuk dari 
Client. Dibuat 
secara otomatis ketika Hotspot Client Login. Dibutuhkan action Jump dari built-in 
chain ke chain=hotspot

</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<strong>Incoming-Packet-Mark</strong> : Nama/penandaan packet yang masuk dari Client. Berfungsi 
sama dengan Mangle 
Mark-Packet dengan src-address IP Hotspot Client.</div>
</li>
<li>
<div align="justify">
<strong>Outgoing-Packet-Mark</strong> : Nama/penandaan packet yang keluar ke Client. Berfungsi 
sama dengan Mangle 
Mark-Packet dengan dst-address IP Hotspot Client.</div>
</li>
</ul>
<br />

<strong>Pengaturan Hotspot User-Profile=Mahasiswa</strong><br />

<div align="center">
<img alt="" height="284" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/User-Hotspot/UP-Mah.png" title="" width="393" /></div>
<div align="center">
Penentuan Nama Profile dan Shared-User

</div>
<div align="center">
<img alt="" height="254" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/User-Hotspot/UP-Mah-IncomeFil.png" title="" width="393" />
<br />
<br />Penentuan User-Profile Mahasiswa menggunakan parameter yang sama dengan Dosen.

<br />
<br />
</div>
<strong>Bandwidth Manajemen
</strong>
<br />
<div align="justify">
Pada contoh kasus ini, akan digunakan Queue Tree dengan penandaan Packet-Mark 
yang dibuat otomatis oleh Hotspot-User Profile.

<br />
<br />Penandaan Paket yang dilakukan oleh User-Profile tidak berada pada built-in chain 
yang ada pada Mangle, melainkan pada chain=hotspot yang dibuat otomatis. Oleh 
karena itu agar metode ini bekerja perlu dibuat Mangle dengan action=jump dari 
Built-In ke chain=hotspot.

</div>
<br />
<div align="center">
<img alt="" height="106" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/User-Hotspot/Mangle-Jump1.png" title="" width="375" />
<br />
<br /><img alt="" height="109" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/User-Hotspot/Mangle-Jump2.png" title="" width="375" />
<br />
<br />
<div align="left">
<div align="justify">
Setelah ada Hotspot Client yang Login maka otomatis akan terdapat rule mangle 
mark-packet baru yang ditambahkan otomatis oleh User-Profile yang sudah kita buat 
sebelumnya

</div>
<br />
<div align="center">
<img alt="" height="106" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/User-Hotspot/Mangle-Mah.png" title="" width="400" />
<br />
<br />
<div align="left">
<div align="justify">
Dari Mangle tersebut kita bisa membuat limitasi menggunakan Queue-Tree. Konsep 
yang akan diterapkan adalah Bandwidth Share. Baik antar Client dengan username 
yang sama atau kelompok Client dengan username yang berbeda. Konsep ini akan kita 
set dengan model Staged Limitation.

</div>
<br /><strong>Tentukan Parent Total Bandwidth
</strong>
<br />Langkah pertama, lakukan konfigurasi untuk menentukan total bandwidth yang ada 
pada jaringan kita. Contoh disini menggunakan Bandwidth maksimal 1Mbps.

<br />
<br />
<div align="center">
<img alt="" height="169" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/User-Hotspot/QueueTree-Parent.png" title="" width="400" />
<br />
<br />
<div align="justify">
Selanjutnya tentukan limitasi untuk Dosen dan Mahasiswa sebagai child dari Parent 
Total Bandwidth yang dibuat sebelumnya.

<br />
<br />Dosen memiliki garansi bandwidth 512k dengan up-to:1Mbps, maka bisa dilakukan 
konfigurasi seperti berikut

</div>
<br />
<div align="center">
<img alt="" height="149" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/User-Hotspot/Dosen-Queue.png" title="" width="400" />
<br />
<br />
<div align="left">
<div align="justify">
Pada contoh tersebut menggunakan PCQ untuk queue type nya, digunakan untuk membagi 
bandwidth per user yang menggunakan username=Dosen

<br />
<br />Pengaturan yang sama juga harus dilakukan untuk username=Mahasiswa, hanya berbeda 
limit-at dan max-limit nya. Mahasiswa dibuat maksimal 512k untuk semua client 
dengan username=Mahasiswa

</div>
<br />
<div align="center">
<img alt="" height="148" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/User-Hotspot/Mahasiswa-Queue.png" title="" width="400" />
<br />
<br />
<div align="left">
Hasil akhirnya seperti berikut

<br />
<br />
<div align="center">
<img alt="" height="122" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/User-Hotspot/Queue-Tree.png" title="" width="400" />
<br />
<br />
<div align="left">
<strong>Filtering
</strong>
<br />
<br />
<div align="justify">
Dari konsep awal, Mahasiswa tidak diijinkan untuk akses ke Router, baik ping,winbox,ssh,dsb. 
Sebelumnya sudah kita tentukan pada User-Profile Mahasiswa, bahwa ketika Client 
Login, maka akan dibuat chain baru dengan nama Mahasiswa-in.

<br />
<br />Chain ini bukan pada chain utama, sehingga perlu dibuat jump ke chain hotspot 
dari Built-In chain. Baru setelah itu kita gunakan Chain=Mahasiswa-in untuk melakukan 
blocking traffic dari Client ke arah Router

</div>
<br />
<div align="center">
<img alt="" height="282" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/User-Hotspot/Filter-All.png" title="" width="400" />
<br />
<br />
<div align="justify">
Dengan kombinasi konfigurasi seperti contoh tersebut kita akan lebih mudah dan 
fleksible dalam melakukan manajemen jaringan Hotspot.</div>
<div align="justify">
 </div>
<div align="justify">
 </div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>

Membuat user hostspot bandwith

Hotspot system, terkenal dengan fitur "plug n play" akses nya, sederhana dan mudah dalam melakukan konfigurasi, apalagi di Mikro...

Manajemen Bandwidth Menggunakan Simple Queue

ilmu komputer zakaria 0 22:06

Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan sebuah mekanisme 
pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth 
sehingga semua client bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing. QOS(Quality 
of services) atau lebih dikenal dengan Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang 
digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

<br />Pada RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue.<br />

<strong>Limitasi Bandwidth Sederhana</strong><br />

Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan 
Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan 
IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang 
bisa dicapai oleh client.<br />

<em><u>Contoh :</u></em>

<br />
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download 
: 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke Router.
Parameter <strong>Target Address </strong>adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa 
: 
<br />

<ul>
<li>Single IP (192.168.10.2)

</li>
<li>Network IP (192.168.10.0/24)

</li>
<li>Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil 
di sebelah kanan kotak isian.</li>
</ul>
Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan 
target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. 
Satuan 
bps (bit per second).<br />

<div align="center">
<img alt="" height="317" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/Simple-queue/Simple1.jpg" title="" width="394" />
</div>
Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.10.2 akan mendapatkan 
kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download 256kbps dalam keadaan apapun 
selama bandwidth memang tersedia.<br />

<div align="center">
<img alt="network diagram" height="18" src="http://mikrotik.co.id/images/line.gif" title="network diagram" width="438" /></div>
<strong>Metode Pembagian Bandwidth Share</strong>
<br />

Selain digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth fix seperti pada contoh 
sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan Simple Queue untuk melakukan pengaturan 
bandwidth share dengan menerapkan Limitasi Bertingkat. Konsep Limitasi Bertingkat  bisa anda baca pada artikel <a href="http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=29">Mendalami HTB pada QOS RouterOS Mikrotik</a>
<br />
<u><em>Contoh</em> : </u>
<br />
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan 3 client.

<br /><u><em>Konsep: 
</em></u>
<br />
<ol>
<li>
Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client 
akan mendapat bandwidth minimal 128kbps.</li>
<li>Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa mendapatkan 
bandwidth hingga 512kbps.</li>
<li>Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka bandwidth 
yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.</li>
</ol>
<div align="center">
<img alt="" height="398" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/Simple-queue/topologi.png" title="" width="357" /></div>
<div align="center">
<strong>Topologi Jaringan</strong>
</div>
Router kita tidak tahu berapa total bandwidth real yang kita miliki, maka 
kita harus definisikan pada langkah pertama. Pendefinisian ini bisa dilakukan 
dengan melakukan setting Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan 
pada parameter <strong>Target Upload Max-Limit</strong> dan <strong>Target Download Max-Limit. 
</strong>
<br />

<div align="center">
<img alt="" height="154" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/Simple-queue/2parent-new.png" title="" width="397" /></div>
Langkah selanjutnya kita akan menentukan limitasi per client dengan melakukan 
setting child-queue.

<br />Pada child-queue kita tentukan target-address dengan mengisikan IP address masing-masing 
client. Terapkan <strong>Limit-at (CIR)</strong> 
: 128kbps dan <strong>Max-Limit (MIR)</strong> : 512kbps.
Arahkan ke Parent Total Bandwidth yang kita buat sebelumnya.
<br />
<br />Ulangi untuk memberikan limitasi pada client yang lain, sesuaikan Target-Address.

<br />
<br />
<div align="center">
<img alt="" height="407" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/Simple-queue/2._Child.png" title="" width="396" />
</div>
Selanjutnya lakukan pengetesan dengan melakukan download di sisi client.

<br />Pada gambar berikut menunjukkan perbedaan kondisi penggunaan bandwidth client 
setelah dilakukan limitasi bertingkat

<br />

<div align="center">
<img alt="" height="111" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/Simple-queue/State1-fix.jpg" title="" width="397" /></div>
<div align="center">
<strong>Kondisi 1</strong>
</div>
Kondisi 1 menunjukkan ketika hanya 1 client saja yg menggunakan bandwidth, maka 
Client tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit.<br />

<br /><u><em>Perhitungan :</em></u> Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu 128kbps. Bandwitdh yang tersedia 
masih sisa 512kbps-128kbps=384kbps.
Karena client yang lain tidak aktif maka 384kbps yang tersisa akan diberikan 
lagi ke Client1 sehingga mendapat 128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit.<br />

<div align="center">
<img alt="" height="114" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/Simple-queue/State2-fix.jpg" title="" width="398" /></div>
<div align="center">
<strong>Kondisi 2</strong>
</div>
Kondisi 2 menggambarkan ketika hanya 2 client yang menggunakan bandwidth.

<br />

<u><em>Perhitungan : </em></u>Pertama router akan 
memberikan limit-at semua client terlebih dahulu. Akumulasi Limit-at untuk 2 client 
= 128kbps x 2 =256kbps . Bandwidth total masih tersisa 256kbps. Sisa diberikan 
kemana.? Akan dibagi rata ke kedua Client.

<br />Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps 
=256kbps

<br />

<div align="center">
<img alt="" height="119" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/Simple-queue/State3-fix.jpg" title="" width="398" /></div>
<div align="center">
<strong>Kondisi 3</strong>
</div>
Kondisi 3 menunjukkan apabila semua client menggunakan bandwidth.<br />

<u><em>Perhitungan:</em></u> Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap client lebih dulu, sehingga bandwidth 
yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Bandwidth total masih tersisa 128kbps.
Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga client secara merata sehingga tiap client 
mendapat 128kbps + (128kbps/3) = 170kbps.<br />

Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan <strong>Priority</strong> untuk client. Nilai 
priority 
queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.
<br />

<u><em>Contoh :</em> </u>
<br />
Client 1 adalah VVIP user, maka bisa diberikan Priority 1 (tertinggi).<br />

<div align="center">
<img alt="" height="264" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/Simple-queue/5.Priority.png" title="" width="398" />
</div>
<br />Jika kita menerapkan priority perhitungan pembagian bandwidth hampir sama dengan 
sebelumnya. Hanya saja setelah limit-at semua client 
terpenuhi, Router akan melihat priority client.
Router akan mencoba memenuhi Max-Limit client priority tertinggi dengan bandwidth 
yang masih tersedia.

<br />
<br />
<div align="center">
<img alt="" height="230" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/Simple-queue/6.Perbandingan-Prior.png" title="" width="395" />
</div>
<br /><u><em>Perhitungan:</em></u> Client 1 mempunyai priority tertinggi maka router akan mencoba memberikan bandwidth 
sampai batas Max-Limit yaitu 512kbps. Sedangkan bandwidth yang tersisa hanya 128kbps, 
maka Client1 mendapat bandwidth sebesar Limit-at + Sisa Bandwidth = 128kbps+128kbps 
= 256kbps

<br />Konsep pembagian bandwidth ini mirip ketika anda berlangganan internet dengan 
sistem Bandwidth share.

<br />Limitasi bertingkat juga bisa diterapkan ketika dibutuhkan sebuah pengelompokkan 
pembagian bandwidth. 
<br />

<div align="center">
<img alt="" height="141" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/Simple-queue/2parent-fix.jpg" title="" width="398" />
<br /> </div>
<div align="left">
Tampak pada gambar, limitasi Client1 dan Client3 tidak menganggu limitasi Client2 
karena sudah berbeda parent. Perhatikan max-limit pada <strong>Limitasi Manager</strong> dan <strong>Limitasi Staff</strong>.
</div>
<img alt="network diagram" height="18" src="http://mikrotik.co.id/images/line.gif" title="network diagram" width="438" /><br />

<strong>Bypass Traffic Lokal</strong><br />

Ketika kita melakukan implementasi Simple Queue, dengan hanya berdasarkan target-address, 
maka Router hanya akan melihat dari mana traffic itu berasal. Sehingga kemanapun 
tujuan traffic nya (dst-address) tetap akan terkena limitasi. Tidak hanya ke arah 
internet, akan tetapi ke arah jaringan Lokal lain yang berbeda segment juga akan 
terkena limitasi.<br />
<u><em>Contoh :</em></u>
<ul>
<li>IP LAN 1 : 192.168.10.0/24</li>
<li>IP LAN 2 : 192.168.11.0/24</li>
</ul>
Jika hanya dibuat Simple Queue dengan target-address : 192.168.10.0/24, traffic 
ke arah 192.168.11.0/24 juga akan terlimit. Agar traffic ke arah jaringan lokal 
lain tidak terlimit, kita bisa membuat Simple Queue baru dengan mengisikan dst-address 
serta tentukan Max-Limit sebesar maksimal jalur koneksi, misalnya 100Mbps. Kemudian 
letakkan rule tersebut pada urutan teratas (no. 0).<br />

<div align="center">
<img alt="" height="112" src="http://mikrotik.co.id/images/artikel/Simple-queue/BypassLokal-fix.jpg" title="" width="398" /></div>
<div align="left">
Rule Simple Queue dibaca dari urutan teratas (no. 0) sehingga dengan pengaturan 
tersebut traffic dari LAN1 ke LAN2 dan sebaliknya maksimum transfer rate sebesar 
100Mbps atau setara dengan kecepatan kabel ethernet.
</div>
<div align="left">
<br /></div>
<div align="left">
<br /></div>

Manajemen Bandwidth Menggunakan Simple Queue

Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monop...

proxy server menggunakan mikrotik /cisco

ilmu komputer zakaria 0 22:03

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
sebelum menuju ke web-proxy alangkah baiknya bikin masquerade untuk IP 192.168.10.0/24 pada router pertama<br />
<div>
<div class="syntaxhighlighter  plain" id="highlighter_953303">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td class="gutter"><div class="line number1 index0 alt2">
1</div>
<div class="line number2 index1 alt1">
2</div>
</td><td class="code"><div class="container">
<div class="line number1 index0 alt2">
<code class="plain plain">/ip firewall nat</code></div>
<div class="line number2 index1 alt1">
<code class="plain plain">add action=masquerade chain=srcnat comment="" disabled=no src-address=192.168.10.0/24</code></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
Install mikrotik 3.30 sebagai proxy seminimal mungkin<br />
<img alt="install" src="https://i1.wp.com/i50.tinypic.com/jtxlw6.jpg" /><br />
<span id="more-123"></span><br />
lalu set IP addressnya 192.168.10.1/24<br />
Ip Dns dan aktifkan web proxy sesuai pada gambar (TOS:5)<br />
<img alt="set ip" src="https://i0.wp.com/i47.tinypic.com/2ib0wo9.jpg" /><br />
test dulu apakah mikrotik yang sebagai proxy ini sudah bisa lewat ke router pertama<br />
<img alt="pinging" src="https://i0.wp.com/i49.tinypic.com/vhclls.jpg" /><br />
kembali lagi ke router pertama untuk set redirect port 80 ke proxy 192.168.10.1<br />
<div>
<div class="syntaxhighlighter  plain" id="highlighter_853991">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td class="gutter"><div class="line number1 index0 alt2">
1</div>
<div class="line number2 index1 alt1">
2</div>
<div class="line number3 index2 alt2">
3</div>
</td><td class="code"><div class="container">
<div class="line number1 index0 alt2">
<code class="plain plain">/ip firewall nat</code></div>
<div class="line number2 index1 alt1">
<code class="plain plain">add action=dst-nat chain=dstnat comment="" disabled=no dst-port=80 protocol=tcp src-address=</code></div>
<div class="line number3 index2 alt2">
<code class="plain spaces">    </code><code class="plain plain">192.168.123.0/24 to-addresses=192.168.10.1 to-ports=8080</code></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
test dulu ke <a href="http://whatismyipaddress.com/" rel="nofollow">http://whatismyipaddress.com/</a><br />
hasilnya harus Proxy Server Detected!<br />
<img alt="test proxy" src="https://i2.wp.com/i45.tinypic.com/5n51nc.jpg" /><br />
ok sementara sukses bikin web proxy mikrotik nya.<br />
lihat performanya<br />
baru berjalan belum ada 1 menit membuka halaman video faceebook yang 
sama 3x di komputer klien lainnya dengan browser berbeda seri (ff2 dan 
ff3)<br />
langsung HIT chace nya.<br />
<img alt="web-proxy" src="https://i2.wp.com/i49.tinypic.com/2w51x83.jpg" /><br />
tentu traffic dari proxy ini setelah HIT bandwithnya loss.<br />
ini traffic pas load video dari facebook (buka halaman yg pertama)<br />
<img alt="load pertama" src="https://i2.wp.com/i48.tinypic.com/v6j60w.jpg" /><br />
dan ini load HIT proxynya*<br />
<img alt="load HIT" src="https://i2.wp.com/i48.tinypic.com/2ns9qbq.jpg" /><br />
*dengan catatan router pertama harus memakai configurasi queue tree dan mangle pada topik sebelumnya<br />
selanjutnya kita membahas management blocking situs<br />
<a href="https://reges007.files.wordpress.com/2010/02/blokir.jpg"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-130" src="https://reges007.files.wordpress.com/2010/02/blokir.jpg?w=630" title="blokir" /></a><br />
sampel code :<br />
allow/deny untuk ip klien tertentu<br />
misal ip admin lolos dari pemblokiran<br />
<div>
<div class="syntaxhighlighter  plain" id="highlighter_504576">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td class="gutter"><div class="line number1 index0 alt2">
1</div>
<div class="line number2 index1 alt1">
2</div>
</td><td class="code"><div class="container">
<div class="line number1 index0 alt2">
<code class="plain plain">/ip proxy access</code></div>
<div class="line number2 index1 alt1">
<code class="plain plain">add action=allow comment="" disabled=no src-address=192.168.123.245</code></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
allow/deny website dengan Ip address<br />
fungsinya untuk memblokir/membuka semua transaksi website dengan Ip address<br />
<div>
<div class="syntaxhighlighter  plain" id="highlighter_856974">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td class="gutter"><div class="line number1 index0 alt2">
1</div>
<div class="line number2 index1 alt1">
2</div>
</td><td class="code"><div class="container">
<div class="line number1 index0 alt2">
<code class="plain plain">/ip proxy access</code></div>
<div class="line number2 index1 alt1">
<code class="plain plain">add action=allow comment="" disabled=no dst-address=202.43.117.0/24</code></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
allow/deny dengan nama domain<br />
fungsi semua transaksi file pada domain ini boleh lewat<br />
<div>
<div class="syntaxhighlighter  plain" id="highlighter_508766">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td class="gutter"><div class="line number1 index0 alt2">
1</div>
<div class="line number2 index1 alt1">
2</div>
</td><td class="code"><div class="container">
<div class="line number1 index0 alt2">
<code class="plain plain">/ip proxy access</code></div>
<div class="line number2 index1 alt1">
<code class="plain plain">add action=allow comment="" disabled=no dst-host=patch.crazykart.web.id</code></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
allow/deny situs dengan keyword<br />
fungsi semua domain dengan keyword disini akan terblokir<br />
<div>
<div class="syntaxhighlighter  plain" id="highlighter_639642">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td class="gutter"><div class="line number1 index0 alt2">
1</div>
<div class="line number2 index1 alt1">
2</div>
</td><td class="code"><div class="container">
<div class="line number1 index0 alt2">
<code class="plain plain">/ip proxy access</code></div>
<div class="line number2 index1 alt1">
<code class="plain plain">add action=deny comment="" disabled=no dst-host=*facebook*</code></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
allow/deny file extensi<br />
fungsi untuk memblokir file by extensi<br />
<div>
<div class="syntaxhighlighter  plain" id="highlighter_830790">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td class="gutter"><div class="line number1 index0 alt2">
1</div>
<div class="line number2 index1 alt1">
2</div>
</td><td class="code"><div class="container">
<div class="line number1 index0 alt2">
<code class="plain plain">/ip proxy access</code></div>
<div class="line number2 index1 alt1">
<code class="plain plain">add action=deny comment="" disabled=no path=*.exe</code></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
<h3 class="sd-title">
partner :</h3>
<h3 class="sd-title">
<a href="https://reges007.wordpress.com/2010/02/25/bikin-proxy-server-menggunakan-mikrotik/">https://reges007.wordpress.com/2010/02/25/bikin-proxy-server-menggunakan-mikrotik/</a></h3>
</div>

proxy server menggunakan mikrotik /cisco

sebelum menuju ke web-proxy alangkah baiknya bikin masquerade untuk IP 192.168.10.0/24 pada router pertama 1 2 /ip firewall nat ...

debian ZakariaMustin

Label 1

Label 2

Label 3

Konsep kerja

Pengertian VPN (Virtual Private Network)

Membuat user hostspot bandwith

Manajemen Bandwidth Menggunakan Simple Queue

proxy server menggunakan mikrotik /cisco